Senin, 09 November 2015

makalah tekhnik menggambar kelompok 6



MAKALAH
Pendidikan Seni Rupa Dan Kerajinan
(Teknik Menggambar)



Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni Rupa yang dibina oleh
M. Reyhan Floeran, M.Pd



Description: stkip.jpg
 









Disusun Oleh:
Ø  Fera Rahayu Azizah                            (14186206100)
Ø  Furi Rahayu Habibah                          (14186206101)
Ø  Ismaul Fitroh                                       (14186206099)
Ø  Nike Kristi Puspitasari                        (14186206098)
Ø  Dewi Sukatelin                                   (14186206335)
                                    


PGSD 3C
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya. Teknik berkarya seni rupa kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.
Beragam keunikan dan teknik dalam melukis atau membuat suatu karya seni rupa kontemporer. Namun hal itu tidak terlepas dari ciri dan gaya masing-masimg pekaryanya.

B.     Rumusan Masalah
  1. Bagaimana pengertian teknik menggambar?
  2. Sebutkan keunikan masing-masing teknik menggambar!
  3. Sebutkan dan jelaskan macam teknik menggambar!

C.    Tujuan
Diharapkan mampu :
  1. Menjelaskan tentang pengertian teknik menggambar
  2. Menyebutkan keunikan masing-masing teknik menggambar
  3. Menyebutkan dan menjelaskan macam teknik menggambar


PEMBAHASAN

Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya. Teknik berkarya seni rupa kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.
Beragam keunikan dan teknik dalam melukis atau membuat suatu karya seni rupa kontemporer. Namun hal itu tidak terlepas dari ciri dan gaya masing-masimg pekaryanya. Dari beragam keunikan dan teknik tersebut dapat dijalaskan sebagai berikut:
1. Anamorphisme
Anamorphosme berarti penyajian perspektif atau proyeksi yang tradisional. Lebih khusus istilah ini mengacu kepada imajinasi yang terdistorsi sedemikian rupa hingga hanya akan terlihat normal jika dilihat dari sudut tertentu. Hans Holbein the Younger adalah salah satu contoh pengguna trik anamorfisme dalam karyanya. Kubah dan rangka langit-langit dari Gereja St. Ignazio di Roma.

2. Sotto In Su
Sotto In su berarti terlihat dari bawah (di sotto in su) merupakan teknik ilusionistis yang biasanya yang digunakan pada lukisan langit-langit untuk memberikan persepsi perspektif. Setiap elemen yang dilihat oleh pemirsa disusun agar memberikan ilusi yang tepat. Teknik ini banyak digunakan pada masa Barok untuk lukisan fresko. Diperkirakan teknik  ini pertama kali digunakann oleh Andrea Mantegna dalam Camera Degli Sposi (Mantus). Selain itu juga terdapat nama-nama Antonio de Corregio dalam Duomo Parma, Pietro de Cortona dengan karyanya Allegory of Divine Providence and Barberini di Palazzo Barberini, dan Andrea Pozzo dengan karyanya Apotheosis of St. Ignatius.

3. Hatching
Hatching (hachure dalam bahasa Prancis) dan juga cross-hatching adalah teknik dalam lukisan dan karya grafis yang digunakan untuk memberikan efek warna maupun bayangan  dengan membuat garis-garis paralel. Jika garis-garis parallel ini ditimpa dengan garis-garis parallel lain yang saling berpotongan, maka teknik ini dinamakan cross hatching. Teknik sangat populer pada masa Renaissance Awal.

4. Impasto
Impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan mudah terlihat. Teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa. Cat minyak sangat cocok dengan eknik ini, sebab ketebalannya sangat tepat, proses pengeringan lama, dan sifat opacity-nya buruk. Impasto memberikan dua efek, pertama memberikan kesan pantulan cahaya berbeda dibandingkan dengan goresan kuas biasa. Yang kedua, memberikan kesan ekspesi yang lebih kuat.

5. Trompe I’oeil
Secara istilah, trompe I’oeil teknik lukisan yang melibatkan teknik dan perhitungan tinggi untuk menyajikan objek-objek di dalam lukisan yang mampu menghasilkan ilusi optis untuk menipu persepsi otak terhadap imaji. Contoh-contoh yang klise dari trompe I’oeil adalah jendela, pintu, atau koridor tiruan yang dimkasudkan menciptakan ilusi ruangan yang luas. Trompe I’oeil juga bisa ditemukan di berbagai furniture, seperti meja atau kursi, seperti kartu permainan yang bisa terlihat sangat nyata di atas meja.teknik diperkenalkan kembali di Amerika Serikat pada abad 19 oleh pelukis William Harnett. Pada abad 20, Richard Haas membuat mural dengan pemanfaatan teknik trompe I’oeil di kota-kota Amerika.

6.  Sfumato
Sfumato adalah istilah yang digunakan dan dipopulerkan Leonardo da Vinci untuk merujuk pada lukisannya yang melapiskan warna-warna yang berdekatan untuk menciptakan ilusi kedalaman, volume dan bentuk. Sebagai hasil akhir, perpindahan warna tersebut tidak lagi terlihat jelas. Dalam bahasa Italia,sfumato berarti berasap,tetapi dibedakan dengan istilah fumo yang berarti asap. Leonardo sendiri mendeskripsikan sfumato sebagai “tanpa outline”, dalam pengertian berkabut atau detail yang tidak dihasilkan oleh penggunaan garis secara disengaja.

7. Cyclorama
Cyclorama adalah lukisan yang didesain dalam media silinder dengan maksud pemirsa akan berada di tengah silinder tersebut, dan bisa menikmati pemandangan selebar 360 derajat. Biasanya teknik ini digunakan  untuk menampilkan pemandangan alam yang mengagumkan. Karya cyclorama sangat populer di  abad 19. Yang paling populer adalah yang menampilkan perjalan dari kota ke kota seperti sebuah film modern. Ada ratusan karya cyclorama yang dibuat pada masa kejayaannya. Tetapi hanya 30 yang masih terawat dan bisa dinikmati. Contoh karya:
a.       Atlanta cyclorama, menggambarkan battle of Atlanta saat perang saudara Amerika, dipamerkan di Atlanta.
b.      Behalt cyclorama, meggambarkan keturunan orang-orang amish Mennonite.
c.       Gettysburg cyclorama, menggambarkan battle of Gettysburg saat perang saudara Amerika dipamerkan di Gettysburg National Military Park.
d.      Cyclorama of Jerusalem, menggambarkan penyaliban jesus Christ dipamerkan di Quebec, Kanada.
e.       Waterloo cyclorama, menggambarkan kisah Battle of waterloo dipamerkan di Belgia di dekat kota Waterloo. 

1.      Chiaroscuro
Chiaroscuro berasal dari bahasa Italia yang berarti gelap-terang yang bisa juga diartikan menjadi kontras yang sangat kuat antara cahaya dan bayangan di dalam suatu karya seni.
a. Ciri khas chiaroscuro
Hal yang mejadi ciri khas chiaroscuro adalah pengaplikasian cahaya pada objek lukisan yang memberikan kesan trimatra sangat jelas akibat pengaplikasian highlight dan bayangan. Teknik ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang perspektif, raeksi permukaan benda terhadap pantulan cahaya, dan proses pembentukan bayangan. Berbeda dengan gambar dari zaman modern, kesan trimatra tidak dihasilkan olek kontur goresan kuas, tetapi hanya dari gradasi warna terang ke gelap.   

b. Sejarah chiaroscuro
Teknik ini mulai diperkenalkan pada abad ke 15 oleh pelukis Italia dan Flender (Belgia utara). Tetapi pemanfaatannya secara luas baru terjadi pada abad ke 16, pada periode Mannerisme dan barok. Objek yang cenderung berwarna gelap diberikan pencahayaan secara dramatis oleh sumber cahaya dan terkadang tidak terlihat didalam lukisan itu sendiri. Sebagai contoh pengusung teknik ini adalah Ugo da carpi (1455-1523), Giovanni baglione (1566-1643), dan Caravaggio (1573-1610). Teknik ini kemudian merambah seni cetak pada abad ke 18, yang sering dipakai dalam karya aquantint, xylogaraf, dan gambar-gambar dengan tinta cina lainnya.

c. Aplikasi di luar lukisan
Teknik chiaroscuro dalam karya cetak sedikit berbeda dengan dengan teknik Camaieu Germany, dimana efek grafis terlihat berbeda jelas dalam pembentukan efek pantulan pelastik, dan lebih sering menggunakan medium kertas berwarna. Di dalam dunia sinema, Sin city adalah contoh film yang mengaplikasinkan teknik ini.

d. Tenebris
Salah satu teknik yang berhubungan dekat dengan chiaroscuro adalah tenebrisme. Dalam bahasa Italia, kata tenebroso berarti berpendar (bisa pula diartikan pencahayaan dramatis). Lukisan dengan teknik ini menggunakan kontras yang sangat kasar dalam gradasi gelap ke terang, yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari chiaroscuro. Bedanya, posisi sumber cahaya terlihat jelas di dalam lukisan. Contoh perupa yang menggunakan  teknik tenebrisme adalah Caravaggio, George De La Tour, dan Rembrant.

Menggambar ilustrasi dapat dilakukan dengan teknik kering dan teknik basah.Alat dan bahan untuk menggambar ilustrasi dengan teknik kering seperti pensil, arang, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak memerlukan air. Sedangkan pada teknik basah media yang diperlukan berupa cat air, tinta bak, cat poster, cat akrilik dan cat minyak yang menggunakan air atau minyak sebagai pengencer.
1. Teknik Kering
Menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu, tidak perlu menggunakan pengencer air atau minyak. Ilustrasi dibuat langsung pada bidang dua dimensi berupa kertas gambar kemudian dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi aksen garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan. Beberapa contoh media kering dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Pensil
Pensil yang digunakan dalam menggambar ilustrasi adalah 2B-6B.
b.      Arang
Arang yang digunakan untuk menggambar ilustrasi adalah yang terbuat dari bahan dasar kayu. Menggambar dengan arang akan meninggalkan debu pada kertas.
c.       Krayon atau pastel colour
Pastel Colour banyak ragam variasi warnanya, digunakan dalam menggambar ilustrasi yang menginginkan variasi pewarnaan.
d.      Charcoal
berbentuk seperti pensil warna dengan lapisan kertas sebagai pembungkusnya. Charcoal memiliki warna tajam/jelas.
e.       Pulpen
digunakan sebagai alat untuk menggambar ilustrasi dengan karakter tegas pada garis-garis gambarnya.

Berikut beberapa contoh gambar ilustrasi dengan media pada teknik kering:
Description: Teknik Menggambar Ilustrasi

2. Teknik Basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain seperti, cat air, cat minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. Ilustrasi dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas atau kanvas kemudian diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan.
 Berikut beberapa contoh gambar ilustrasi dengan media pada teknik basah:
Description: Teknik Menggambar Ilustrasi
Contoh beberapa media yg digunakan pada teknik basah serta contoh hasil
gambar dengan teknik basah.


B.     Proses Menggambar Ilustrasi
Description: Proses Menggambar Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu jenis kegiatan menggambar yang membutuhkan keterampilan menggambar bentuk. Bentuk yang digambar harus dapat memperjelas, mempertegas dan memperindah isi cerita atau narasi yang menjadi tema gambar. Garis, bentuk, dan pemberian warna disesuaikan dengan keseimbangan, komposisi, proporsi, dan kesatuan antara gambar dan narasi
Beberapa tahapan dalam menggambar ilustrasi adalah sebagai berikut :
·         Menentukan tema gambar berdasarkan cerita atau narasi.
·         Menentukan jenis gambar ilustrasi yang akan dibuat.
·         Menentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan pada objek gambar.
·         Menggambar sketsa global yang disesuaikan dengan cerita atau narasi.
·         Memberikan arsiran atau warna pada objek gambar sesuai karakter cerita.

1.      Dasar-Dasar Pembuatan Gambar Ilustrasi
Penguasaan teknik dalam pembuatannya. Tampilan gambar yang menarik sangat ditentukan oleh keahlian pembuatnya. Objek ilustrasi dibuat dengan penguasaan menggambar bentuk yang baik dan menarik. Prinsip ini merupakan hubungan antara pembuat dengan gambar yang dibuat.
Pesan yang tercantum di dalamnya. Gambar ilustrasi yang ditampilkan relevan (sesuai) atau satu kesatuan dengan isi cerita.Pesan yang terdapat pada cerita tersebut dapat ditampilkan secara tepat melalui gambar. Misalnya, tokoh Malin Kundang dapat digambarkan dengan kesan angkuh dan kaya raya, sesuai dengan isi cerita.
Mudah dipahami. Sebuah gambar yang menarik memiliki satu kesatuan unsur yang harmonis. Gambar yang menjadi titik pusat perhatian dapat ditampakkan dengan jelas atau dominan. Dengan kata lain, tampilan gambar mempunyai kekuatan sebagai daya tarik terhadap penikmat atau pembacanya. Prinsip ini berhubungan antara gambar dengan pembaca.

2.      Jenis-Jenis Gambar Ilustrasi
Gambar ilustrasi menurut jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan corak dan bentuk serta penempatannya.
  1. Jenis gambar ilustrasi berdasarkan corak dan bentuknya
·         Corak realistis adalah suatu gambar atau lukisan yang dibuat menyerupai wujud aslinya, sesuai dengan anatomi dan proporsinya.
·         Corak dekoratif adalah pengubahan corak atau bentuk yang tidak meninggalkan ciri khas atau karakter dan bentuk aslinya.
·         Corak karikaturis adalah suatu bentuk yang dilebihkan atau ditonjolkan dari sebagian bentuk tubuh objek yang digambar, namun masih terdapat karakter aslinya.
·         Corak ekspresionis adalah bentuk pada gambargambar ekspresi yang masih dapat dikenali wujud aslinya walaupun tidak tampak nyata.
  1. Jenis gambar ilustrasi berdasarkan penempatannya
·         Ilustrasi cerita.
Ilustrasi cerita adalah ilustrasi yang digunakan sebagai pengiring dalam cerita pendek, cerita bersambung, ataupun fabel yang terdapat pada buku, majalah, surat kabar, dan tabloid.
·         Ilustrasi komik atau cerita bergambar.
Komik adalah kumpulan gambar ilustrasi yang tersusun berurutan dan terpadu menjadi jalinan cerita bersambung. Pembuat komik dinamakan komikus atau ilustrator komik. Karya-karya komik umumnya berupa cerita-cerita kepahlawanan, pewayangan, cerita rakyat, dan humor.
·         Ilustrasi rubrik.
Ilustrasi rubrik merupakan gambar penghias suatu ruang khusus atau kolom pada media cetak.


·         Ilustrasi sampul atau cover buku.
Ilustrasi sampul atau cover buku adalah ilustrasi yang menghiasi sampul sebuah buku, majalah, buletin, dan sejenisnya.
·         Karikatur dan kartun.
Gambar karikatur kebanyakan ditampilkan pada media massa, seperti koran dan majalah. Ciri penggambaran karikatur dan kartun tidak jauh berbeda. Perbedaannya hanya pada pesan yang disampaikan. Gambar karikatur umumnya sarat kritikan atau sindiran tertentu dengan gaya yang lucu. Sedangkan gambar kartun biasanya untuk tujuan humor atau lelucon.
·         Ilustrasi periklanan.
Ilustrasi periklanan adalah gambar atau foto yangmenghiasi iklan produk-produk tertentu. Iklan tersebut bisa dalam bentuk baliho, brosur, atau poster. Misalnya, iklan produk obat-obatan dan makanan.

  1. Tahap Menggambar Illustrasi
·         Gagasan atau ide
Sebelum menggambar ilustrasi, harus dipahami betul tuntutan atau pesan yang terkandung dalam teks cerita atau sejenisnya. Misalnya, ilustrasi cerpen tentang cerita rakyat Malin Kundang. Setelah membaca dengan saksama teks cerita dari awal hingga akhir, maka yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
1)      Memilih adegan yang paling menonjol pada teks atau ceritanya.
2)      Menentukan atau membayangkan objek yang akan ditampilkan dalam gambar. Misalnya, Malin Kundang dan ibunya, dengan latar belakang kapal besar dan beberapa orang anak buahnya.
3)      Memahami perwatakan tokoh-tokoh ceritanya, mana yang perlu ditampilkan dengan wajah jahat, congkak, kejam, dan lain-lain, dan mana yang ditampilkan sebagai orang yang sedih, prihatin, miskin, dan lain-lain. Penggambaran yang penuh ekspresi akan memberikan kesan gambar lebih memikat.

·         Sketsa
Proses pengerjaan gambar diawali dengan membuat sketsa menggunakan pensil. Sketsa cukup dibuat secara sederhana. Penekanan pensil tidak perlu terlalu tegas. Perlu diperhatikan pula unsur-unsur keseimbangan, komposisi, perspektif, dan lain-lain.

·         Pewarnaan gambar
Dalam pewarnaan gambar, baik dengan teknik hitamputih maupun pembagian warna, perlu diperhitungkan unsur-unsur yang merupakan efek dari kesan pencahayaan. Gambar yang menarik selalu dipengaruhi oleh kesan pencahayaan yang tepat. Artinya, mana yang mendapat kesan gelap dan mana yang terang, serta dapat menentukan dari mana sinar itu datang dan ke mana jatuhnya bayangan. Pewarnaan yang disertai penempatan bayangan yang baik dapat memberikan kesan tiga dimensi pada gambar tersebut.

3.      Bahan dan Alat Menggambar Ilustrasi
Ilustrasi umumnya dibuat di atas kertas. Kertas yang baik untuk menggambar adalah yang memiliki permukaan halus dan berwarna putih dengan ketebalan cukup. Pada prinsipnya, tidak ada batasan, baik media atau teknik dalam menggambar maupun melukis. Namun pada umumnya peralatan yang digunakan, antara lain drawing pen, spidol dengan beragam ukuran, pena tulis, kuas, dan pensil. Pewarnaan ilustrasi bisa dibuat hitam-putih atau beragam warna. Media pewarna bermacam-macam, misalnya pensil warna, cat air, cat poster, krayon, dan lain-lain. Selain meng-gambar dengan cara manual, teknologi digital sekarang telah memungkinkan membuat gambar ilustrasi berikut pewarnaannya dengan menggunakan komputer.

4. Unsur Utama Gambar Ilustrasi
  1. Gambar manusia.
Untuk dapat menggambar bentuk manusia dengan hasil yang baik dan memuaskan, kita perlu mempelajari dengan tekun unsur proporsi dan anatomi. Proporsi artinya perbandingan ukuran pada bagianbagian tubuh manusia. Penggambaran proporsi disesuaikan dengan tingkat atau golongan usia, yaitu proporsi anak hingga dewasa. Anatomi merupakan bentuk daribagian-bagian tubuh. Prinsip proporsi dan anatomi ini juga berlaku dalam menggambar makhluk hidup lainnya.
  1. Gambar binatang.
Proporsi dan bentuk tiap jenis binatang tentu berbeda. Misalnya, ada perbedaan antara kuda dan lembu, kambing, kerbau, singa, jerapah, dan sebagainya
  1. Gambar tumbuhan.
Tumbuhan juga beragam jenisnya dan masing-masing memiliki bentuk yang berbeda. Pohon mangga mempunyai bentuk khas, lain dengan pohon jeruk atau nangka. Pohon kelapa mempunyai bentuk khas yang berbeda dengan pohon jati dan sebagainya. Perbedaanperbedaan itu, antara lain pada proporsi secara keseluruhan bentuk, bentuk cabang dan ranting, bentuk batang, dan bentuk helaian daun.
  1. Gambar benda.
Terdapat beragam benda di sekitar kita, baik bendabenda alam maupun benda-benda buatan manusia. Masing-masing benda pun memiliki karakter yang khas yang berbeda antara satu dengan lainnya. Misalnya, bentuk kain berbeda dengan kertas, permukaan kayu berbeda dengan kaca, dan lain-lain.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtrTN8hnh8TOJ2RS-UmyEIRntMczx4xm1EBsE_eJx6gagJ5qacMUiN-Q0znbDyljNAvereW1Sc6mVuNwCRiExKT442nBwr0mmn4pi4IE0_X_8pE3N4DfW0cya7ynGDIf1fNbIBy41-N3h8/s1600/gambar_benda.jpg

C.     Teknik Menggambar Bentuk
Sebelumnya membahas teknik menggambar perlu saya ingatkan bahwa menggambar tidak lepas dari hukum persepektif dan anatomis, sehingga perlu dipahami dahulu dua hal tersebut agar supaya dalam menggambar sesuai dengan apa yang kita lihat. Teknik menggambar hanyalah upaya kita untuk merealisasikan image kita yang dipengaruhi oleh media kita.
Teknik menggambar terdiri dari beberapa macam, antara lain :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZdzdDxImY9AmyBwjNNjaqAqMmeCgQm8YK_WTHr0IgPYjExWJIH1HMPCdxiTsVIl8XFX2nk1Xmc6wNZbxX2zRkUrtqx8BtoBfflSiqNnRB9zeQW6DS1yXdAk9MJSfQGnoHby2HHqRUTAk/s320/fruit_sketch_by_TsukasaMacha.jpg
Teknik Arsir, Media Pensil diatas Kertas

1. Teknik Arsir
Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang. Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwysGkC1aWPTOtnKlnOIt0_RF7dGOkz0c2tnCP_t_OeqEloTPJJ5Pm7P6p_z6ylmJtY0pfWUma-XkQPblu9oYk4EUf9-UITqfn5l0OcOurdywCyaptheu2LOXoDo_z6q6fhr0xHi7PyM/s320/Apples+drawing.jpg
Teknik Arsir, Media Crayon diatas Kertas

2. Teknik Dussel (Gosok)
Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk teknik menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan krayon. Perhatikan gambar dibawah ini!

3. TEKNIK BLOK (Silhouette)
Description: http://p6.storage.canalblog.com/66/55/719439/58977181.jpg

Teknik menggambar ini memang jarang kita jumpai sehingga tampak seperti sesuatu yang baru. Teknik ini lebih menekankan pada perwujudan karakter objek. Dengan hanya melihat silhuetnya saja kita bisa menebak bentuk dari objek tersebut.

4. Teknik Titik (Pointilisme )
Teknik menggambar ini menitikberatkan pada penggunaan titik (dot) untuk membentuk gambar. barangkali ada yang bertanya berapa banyak titik harus dibuat? Ya jawabnya tergantubg dari besar kecilnya gambar serta ditailnya. Penyusunan titik-titik yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan titik. Kerapatan penyusunan titik-titik adalah untuk menentukan gelap terang dari suatu objek agar tampak pejal (kesan tiga dimensional).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJlRZSeDll9TvxxGRKBNsftHHPJzPQT5gV7UbMm2a_0-IGNW5DYZaLzgf1zkO_ZNkUAFelBYD7jGonDlJXBT0MwjKMn9UYeiC_HmpcoSDxT2-8o5rrGU6UkSzIJRBUkc4aODmCrUF5Fq8/s1600/pointilis.jpg
Teknik Pintilis (Dot), Pena diatas Kertas

5. Tehnik  Aquarel (Transparan)

Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar supaya menghasilkan warna yang transparan. Paling cocok menggunakan media cat air, cat acrylik, dsb. Kertas gambar sebelum dilakukna proses menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxeZ4QGXIihdmUS2oOiBNhdhlhcaNLiCAd0wXdL47ci3RF5EKVZjNcqxRzROcmcLz6E_4jfky2MpR9A53pNRTXjFjYylKmVdIMHaaA36jHIxXwwv68VFbxZUHiixtqEgQ_BwIpsUvT3MI/s320/PICT1925.JPG
Teknik Aquarel, media Cat Air diatas Kertas

D.    Cara menggambar 3 Dimensi
Menggambar Bentuk Objek Tiga Dimensi
Pernahkah kamu mengamati benda-benda yang ada di sekitarmu, seperti televisi, vas bunga, gelas, mangkuk, kulkas, botol, lemari, atau benda lainnya? Pernahkah kamu berpikir bahwa benda-benda tersebut memiliki bentuk dasar geometris tiga dimensi, seperti balok, kubus, kerucut, bola, dan tabung? Setelah mengamati benda-benda yang ada di sekitarmu, pernahkah kamu mencoba menggambarkan benda-benda tersebut secara langsung? Pada bab ini, kamu akan mempelajari bagaimana menggambar bentuk benda tiga dimensi tersebut, termasuk juga prinsip menggambarnya, alat dan bahan yang digunakan, serta teknik menggambar







B A B   I I I
P E N U T U P

A.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari isi pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini, jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.
2. Menurut Yasraf Amir Piliang pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa kini, jadi berkaitan dengan waktu.
3.  Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:
  • Tiadanya sekat antara  berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga aksi politik.
  • Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
  • Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi berkembang s zaman.
  • Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
  • Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai aktualitas berita yang fashionable.
  • Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat dan menerima seni kriya dan seni popular.

B.   Saran
Adapun saran-saran dari penyusun adalah sebagai berikut:
1.        Marilah kita mempelajari seni agar menjadi sumber gagasan masyarakat untuk menghasilkan karya seni dan budaya yang lebih beragam.
2.        Marilah kita menjadikan seni kontemporer (seni yang berkembang seiring dengan kemajuan zaman) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan karya seni di Indonesia .






 










DAFTAR PUSTAKA


http//:psrpgsdstkippgritulungagung.blogspot.co.id


blog-senirupa.blogspot.com

rahmayatisiregar.wordpress.com

www.kaskus.co.id

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr wb.
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Alloh SWT atas rahmat dan kuasa-Nya. Solawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Serta kepada para sahabatnya dan kepada seluruh umatnya.
Makalah mata kuliah Pendidikan Seni Rupa Dan Kerajinan  ini adalah makalah yang berisi tentang penjelasan estetika kontemporer dan estetika timur  yang kami susun lengkap. Terima kasih kepada Bapak M. Reyhan Floeran, M.pd dosen STKIP PGRI TULUNGAGUNG yang telah membantu kami dalam menyusun makalah tentang estetika kontemporer dan estetika timur  ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni Rupa dan Kerajinan.
Namun kami sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil makalah kami ini tidak luput dari kekurangan. Dengan semangat kami senantiasa mengharapkan konstribusi pemikiran Anda sehingga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga Alloh meridai hasil karya kami.
Wasalammualaikum Wr.Wb


Tulungagung, 15 Oktober 2015
Penulis











ii
 
 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................            i
KATA PENGANTAR............................................................................           ii
DAFTAR ISI..........................................................................................          iii

BAB I        PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang.........................................................           1
B.                Rumusan Masalah.....................................................           1
C.                Tujuan.......................................................................           1
BAB II       PEMBAHASAN
A.           Teknik Menggambar Ilustrasi......................................           6
1.    Teknik Kering.........................................................           6
2.    Teknik Basah..........................................................           7
B.           Proses Menggambar Ilustrasi......................................           8
1.      Dasar-dasar Pembuatan Gambar Ilustrasi..............           8
2.      Jenis-jenis Gambar Ilustrasi....................................           9
3.      Bahan dan Alat Menggambar Ilustrasi...................         11
4.      Unsur Utama Gambar Ilustrasi...............................         11
C.           Teknik Menggambar Bentuk.......................................         13
1.      Teknik Arsir............................................................         13
2.      Teknik Dussel (Gosok)...........................................         14
3.      Teknik Blok............................................................         14
4.      Teknik Titik............................................................         15
5.      Teknik Aquarel.......................................................         15
D.           Cara Menggambar 3 Dimensi......................................         16
BAB III     PENUTUP
A.           Kesimpulan.................................................................         17
B.           Saran ..........................................................................         17

iii
 
DAFTAR PUSTAKA