Senin, 09 November 2015

makalah estetika kontemporer dan estetika timur kelompok 6




MAKALAH
Pendidikan Seni Rupa Dan Kerajinan
(Estetika Kontemporer dan Estetika Timur)



Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni Rupa yang dibina oleh
M. Reyhan Floeran, M.Pd



Description: stkip.jpg
 









Disusun Oleh:
Ø  Fera Rahayu Azizah                            (14186206100)
Ø  Furi Rahayu Habibah                          (14186206101)
Ø  Ismaul Fitroh                                       (14186206099)
Ø  Nike Kristi Puspitasari                        (14186206098)
Ø  Dewi Sukatelin                                   (14186206335)
                                    


PGSD 3C
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Seni Kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak moderenisasi dan digunakan sebagai istilah umum sejak istilah Contemporary Art berkembang di Barat sebagai produk seni yang dibuat sejak Perang Dunia II. Istilah ini berkembang di Indonesia seiring beragamnya teknik dan medium yang digunakan untuk memproduksi suatu karya seni, juga karena telah terjadi suatu percampuran antar praktek suatu disiplin yang berbeda, pilihan artistic, dan pilihan presentasi karya yang tidak terikat batas-batas ruang dan waktu.

B.     Rumusan Masalah
  1. Bagaimana pengertian seni kontemporer?
  2. Sebutkan ciri-ciri seni kontemporer!
  3. Sebutkan dan jelaskan macam aliran-macam aliran seni kontemporer!

C.    Tujuan
Diharapkan mampu :
  1. Menjelaskan tentang pengertian seni kontemporer
  2. Menyebutkan ciri-ciri seni kontemporer
  3. Menyebutkan dan menjelaskan macam aliran-macam aliran seni kontemporer


P E M B A H A S A N

A.    Pengertain Seni Kontemporer
 Estetika Kontemporer Bennedotte Croce mengemukakan teori estetikanya dalam sebuah sistem filosofis dari idealisme. Segala sesuatu yan indah adalah ideal, yang merupakan aktivitas pikiran. Aktivitas pikiran dibagi menjadi dua yaitu yang teoritis (logika dan estetika), dan yang praktis (ekonomi dan etika).
Menurut Croce, estetika adalah wilayah pengetahuan intuitif. Satu intuisi merupakan sebuah imajinasi yang berada dalam pikiran seniman. Teori ini menyamakan seni dengan intuisi. Hal ini jelas menggolongkan seni sebagai satu jenis pengetahuan yang berada dalam pikiran, satu cara menolong penciptaan kembali seni di alam pikiran apresiatoor.
Filsuf Amerika, George Santayana, mengemukakan sebuah estetika naturalistis. Keindahan disamakan dengan kesenangan rasa, ketika indera mencerap obyek-obyek seni. Clive Bell memperkenalkan lukisan-lukisan Paul Cezanne dan seniman modern lainnya kepada publik Inggris. Menurut pendapatnya,bentuk sangat penting dan merupakan unsur karya seni yang bisa menjadikan karya itu bernilai atau tidak.
Kata “Kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana Pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan Indegenous Art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal para seniman. Seni Kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak moderenisasi dan digunakan sebagai istilah umum sejak istilah Contemporary Art berkembang di Barat sebagai produk seni yang dibuat sejak Perang Dunia II. Istilah ini berkembang di Indonesia seiring beragamnya teknik dan medium yang digunakan untuk memproduksi suatu karya seni, juga karena telah terjadi suatu percampuran antar praktek suatu disiplin yang berbeda, pilihan artistic, dan pilihan presentasi karya yang tidak terikat batas-batas ruang dan waktu.
                    
B.     Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer
Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:
1.      Tiadanya sekat antara  berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga aksi politik.
2.      Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
3.      Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi berkembang sesuai zaman.
4.      Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
5.      Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai aktualitas berita yang fashionable.
6.      Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat dan menerima seni kriya dan seni popular.
7.      Isu-isu yang diwacanakan seni rupa kontemporer misalnya :  jender, HAM, multikultural, budaya etnik, lingkungan hidup, buruh migran, diaspora, dan lain-lain

C.    Keunikan Gagasan dan Teknik Seni  Kontemporer
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciotaan suatu karya. Gagasan/ide dalam seni rupa merupakan buah pikaran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagsan untuk membuat suatu karya akan tercetus bika disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa kontemporer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Unik (tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya)
2. Individual (bersifat pribadi atau perseorangan)
3. Universal (diperuntuk semua orang atau masyarakat luas)
4. Ekspresif (ungkapan perasaan atau curahan jiwa)
5. Survival (berlangsung sepanjang zaman/abadi)

D.    Aliran-Aliran Seni Rupa Kontemporer
Berikut ini adalah beberapa aliran dalam seni rupa kontemporer yaitu:
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Prancis pada tahun 1789,merupakan titik akhir dari dari kekuasaan feodalisme di Prancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, di mana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja. Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam seni rupa modern. Pada tahun 1784, David melakukan ’’sumpah Horatii”. Lukisan ini menggambarkan Horatius, bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan. Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap negara.
J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-klasik, dimana lukisan neo-klasik bersifat rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

2. Aliran Romantisme
Aliran romantisme merupakan pemberontakan terhadap aliran neo-klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. Lukisan-lukisan romantic cenderung menampilkan hal yang berhubungan dengan perasaan seseorang Eksotik, kerinduan pada masa lalu. Digunakan untuk menggugah perasaan dari penontonnya.

3.  Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh realism yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan,” tunjukanlah kepadaku malikat, maka aku akan melukisnya”, artinya dia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukan kepadanya. Aliran realism selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa adanidealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit.  

4. Aliran Naturalisme
Aliran naturalism adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khusunya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan naturalism selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet meruapakan salah satu tokoh pelukis naturalism, tetapi terkadang lukisannya mendekati realisme. Meskipun lukisan monet medekati realism, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbet sebagai tokoh realisme.
Realisme Courbet bersifat sosialistik dengan moralitas cukup tinggi, sedangkan realism Monet adalah ”seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun”. Para pelukis naturalism sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan.

5. Aliran Impresionisme
Apabila ada orang yang mendengar istilah impresionisme, maka asosia mereka bias any tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak di ilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam lukisannya.
Seorang tokoh impresionisme dari Perancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919) sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan  impresionisme sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionisme baiasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak .

E.     Apresiasi Karya Seni  Kontemporer Indonesia
Karya seni rupa kontemporer Indonesia memiliki beragam bentuk, jenis dan corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi yaitu seni lukis, grafik, batik dan lain-lain. Adapun tiga dimensi yaitu seni patung, keramik, seni instalasi, dan lain-lain. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia mampu menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesa-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi adapula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu. Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1.      Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
2.      Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.
3.      Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa yaitu:
1. Deskriptif  (paparan secara obyektif)
2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)
3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)
5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)
Berikut ini jenis-jenis dan contoh  atau replika karya seni rupa kontemporer di Indonesia (untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa)


Seni Lukis “Adik Kakak” karya Basuki Abdullah
Description: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRi-yxiQHLgzuw60cx6kprjEnnsSplaPFgZF2366lVid6xxjnCK

Seni Patung karya Nyoman Nuarta
Description: http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR143f3u4ybMb6kaylGPx5qeYSpFVroF6oMQRxmk9wpbcwy8Vpi




Seni Instalasi
Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSV2Gsrve3HeIeBxbwtemPnatw77vxp0nRjQtPpwu6gR4pp562T

Seni Grafis
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpfJj8Z6-CsG7RAwiHlpk4l91dvxiC8EoDYTm3oSn-bSWgFU0jRw_5eGdv2HJCaZz5GsKHTBp_YgiUQmpm-IpfSECABThZuqj3QVZyoxe8NOhphhsw2FNK3owGXr5ODe8hiBzIOgaRqbo/s320/626px-Michelangelo_Petersdom_Pieta.JPG

Seni Kriya Tenun
Description: http://blog.tuneeca.com/wp-content/uploads/2013/07/76119da3d2277a79f689dfc449e3232b_colorful.jpg
F.     Estetika Timur
India merupakan negara dan bangsa yang memiliki pandangan seni (dan estetika) yang berbeda dalam beberapa hal dengan bangsa Eropa. Sebagai contoh, penggambaran patung di Barat (Eropa) yaitu pada jaman Yunani, merupakan bentuk manusia ideal, atau mengutamakan keindahan bentuk. Di India patung tidak selalu serupa dengan manusia biasa, misalnya Durga, Syiwa dengan empat kepala, dan lain-lain. Padahal temanya yaitu penggambaran patung dewa. Perbedaan ini akan lebih jelas, sebab seniman India harus mengikuti modus tertentu seperti yang diterangkan di dalam "dyana" untuk menggambarkan macam-macam dewa Hindu atau Budha. Dyana berarti meditasi, merupakan proses kejiwaan dari seseorang yang berusaha untuk mengontrol pkiran dan memusatkan pada suatu soal tertentu yang akhirnya akan membawanya pada semadi. Sifat-sifat visual dari gambaran di atas (dalam semadi) kemudian di tulis dalamSilvasastra. Buku inilah yang menjadi pedoman berkarya selanjutnya. Elemen yang penting dalam senirupa adalah intuisi mental dan sesuatu hal yang dikonsepsikan dan personalitas seniman menyatu dengan obyek. Inilah hasil meditasi (dyana). Seni bukan merupakan imitasi dari alam. Teknik proporsi, perpektif, dsb diterangkan dalamVisudgarmottarapurna dan Chitra Sutra. Dalam Chitra Sutra penggambaran yang penting adalah kontinyuitas garis tepi yang harmonis, ekspresi, dan sikap yang molek. Di India juga mementingkan sikap dan bentuk yang simbolistis (perlambangan).
Ada beberapa pendapat para ahli India di antaranya:
·         Keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan. Seni diolah melalui proses kreatiff dari pikiran menuju pada penciptaan obyek yang dihasilkan oleh getaran emosi. Inti keindahan adalah emosi (ini pendapat Joganatha).
·         Pendapat lain mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang memberikan kesenangan tanpa rasa kegunaan.Yang menyebabkan rasa estetik adalah faktor luar dan faktor dalam (pendapat Rabindranath Tagore). Ia juga menerangkan untuk sebuah sajaknya,, bahwa ia tidak dapat menerangkan bekerjanya proses alamiah yang misterius itu, tetapi seolah- olah terjadi dengan sendirinya.
Nampaknya ada sesuatu di atas kekuasaannya sendiri yang siap menuntun impulsinya dalam suatu jalan sehingga memungkinkan memberi bentuk pada pandangan intuisinya dari dalam. Jelaslah bahwa seniman yang menciptakan obyek keindahan atau seni adalah didorong oleh potensi teologis.
Pembahasan keindahan menurut pandangan di Timur dilakukan berdasarkan kebudayaan tertua yang dipandang paling mendominasi perkembangan peradaban Timur di masa lalu. Ada tiga kebudayaan tertua dan membawa pengaruh luas terhadap perkembangan kebudayaan, termasuk falsafah tentang keindahan di belahan bumi bagian timur, yaitu Cina, Timur Tengah (Islam), dan India.











B A B   I I I
P E N U T U P

A.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari isi pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini, jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.
2. Menurut Yasraf Amir Piliang pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa kini, jadi berkaitan dengan waktu.
3.  Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:
  • Tiadanya sekat antara  berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga aksi politik.
  • Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
  • Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi berkembang s zaman.
  • Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
  • Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai aktualitas berita yang fashionable.
  • Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat dan menerima seni kriya dan seni popular.

B.   Saran
Adapun saran-saran dari penyusun adalah sebagai berikut:
1.        Marilah kita mempelajari seni agar menjadi sumber gagasan masyarakat untuk menghasilkan karya seni dan budaya yang lebih beragam.
2.        Marilah kita menjadikan seni kontemporer (seni yang berkembang seiring dengan kemajuan zaman) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan karya seni di Indonesia .






 










DAFTAR PUSTAKA


http//:psrpgsdstkippgritulungagung.blogspot.co.id


blog-senirupa.blogspot.com

rahmayatisiregar.wordpress.com

www.kaskus.co.id

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr wb.
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Alloh SWT atas rahmat dan kuasa-Nya. Solawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Serta kepada para sahabatnya dan kepada seluruh umatnya.
Makalah mata kuliah Pendidikan Seni Rupa Dan Kerajinan  ini adalah makalah yang berisi tentang penjelasan estetika kontemporer dan estetika timur  yang kami susun lengkap. Terima kasih kepada Bapak M. Reyhan Floeran, M.pd dosen STKIP PGRI TULUNGAGUNG yang telah membantu kami dalam menyusun makalah tentang estetika kontemporer dan estetika timur  ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni Rupa dan Kerajinan.
Namun kami sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil makalah kami ini tidak luput dari kekurangan. Dengan semangat kami senantiasa mengharapkan konstribusi pemikiran Anda sehingga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga Alloh meridai hasil karya kami.
Wasalammualaikum Wr.Wb


Tulungagung, 15 Oktober 2015
Penulis











ii
 
 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................            i
KATA PENGANTAR............................................................................           ii
DAFTAR ISI..........................................................................................          iii

BAB I        PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang.........................................................           1
B.                Rumusan Masalah.....................................................           1
C.                Tujuan.......................................................................           1
BAB II       PEMBAHASAN
A.           Pengertian Seni Kontemporer.....................................           2
B.           Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer................................           3
C.           Keunikan Gagasan dan Teknik Seni Kontemporer.....           3
D.           Aliran-aliran Seni Rupa Kontemporer.........................           4
E.            Apresiasi Karya Seni Kontemporer Indonesia............           6
F.            Estetika Timur.............................................................           9
BAB III     PENUTUP
A.           Kesimpulan.................................................................         11
B.           Saran ..........................................................................         11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................         13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar