MAKALAH
Pendidikan Seni Rupa Dan Kerajinan
(Estetika Kontemporer dan Estetika Timur)
Di susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Seni Rupa yang dibina oleh
M. Reyhan Floeran, M.Pd
Disusun Oleh:
Ø Fera
Rahayu Azizah (14186206100)
Ø Furi
Rahayu Habibah (14186206101)
Ø Ismaul
Fitroh (14186206099)
Ø Nike
Kristi Puspitasari (14186206098)
Ø Dewi
Sukatelin (14186206335)
PGSD
3C
STKIP
PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni Kontemporer
adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak moderenisasi dan digunakan
sebagai istilah umum sejak istilah Contemporary Art berkembang di
Barat sebagai produk seni yang dibuat sejak Perang Dunia II. Istilah ini
berkembang di Indonesia seiring beragamnya teknik dan medium yang digunakan
untuk memproduksi suatu karya seni, juga karena telah terjadi suatu percampuran
antar praktek suatu disiplin yang berbeda, pilihan artistic, dan pilihan
presentasi karya yang tidak terikat batas-batas ruang dan waktu.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana pengertian seni kontemporer?
- Sebutkan ciri-ciri seni kontemporer!
- Sebutkan dan jelaskan macam aliran-macam aliran seni kontemporer!
C. Tujuan
Diharapkan mampu :
- Menjelaskan tentang pengertian seni kontemporer
- Menyebutkan ciri-ciri seni kontemporer
- Menyebutkan dan menjelaskan macam aliran-macam aliran seni kontemporer
P E M B A H A S A N
A. Pengertain Seni Kontemporer
Estetika Kontemporer Bennedotte
Croce mengemukakan teori estetikanya dalam sebuah sistem filosofis dari
idealisme. Segala sesuatu yan indah adalah ideal, yang merupakan aktivitas
pikiran. Aktivitas pikiran dibagi menjadi dua yaitu yang teoritis (logika dan
estetika), dan yang praktis (ekonomi dan etika).
Menurut Croce, estetika adalah wilayah pengetahuan intuitif. Satu intuisi
merupakan sebuah imajinasi yang berada dalam pikiran seniman. Teori ini
menyamakan seni dengan intuisi. Hal ini jelas menggolongkan seni sebagai satu
jenis pengetahuan yang berada dalam pikiran, satu cara menolong penciptaan
kembali seni di alam pikiran apresiatoor.
Filsuf Amerika, George Santayana, mengemukakan sebuah estetika
naturalistis. Keindahan disamakan dengan kesenangan rasa, ketika indera
mencerap obyek-obyek seni. Clive Bell memperkenalkan lukisan-lukisan Paul
Cezanne dan seniman modern lainnya kepada publik Inggris. Menurut
pendapatnya,bentuk sangat penting dan merupakan unsur karya seni yang bisa
menjadikan karya itu bernilai atau tidak.
Kata “Kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan
“tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya
yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau
pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan
tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana Pascamodern
(postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana
pemunculan Indegenous Art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal yang
menjadi tempat tinggal para seniman. Seni Kontemporer adalah perkembangan seni
yang terpengaruh dampak moderenisasi dan digunakan sebagai istilah umum sejak
istilah Contemporary Art berkembang di Barat sebagai produk seni
yang dibuat sejak Perang Dunia II. Istilah ini berkembang di Indonesia seiring
beragamnya teknik dan medium yang digunakan untuk memproduksi suatu karya seni,
juga karena telah terjadi suatu percampuran antar praktek suatu disiplin yang
berbeda, pilihan artistic, dan pilihan presentasi karya yang tidak terikat
batas-batas ruang dan waktu.
B. Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer
Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:
1.
Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya
batas-batas antara seni lukis, patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis,
omong kosong, hingga aksi politik.
2.
Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan
penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
3.
Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu,
tetapi berkembang sesuai zaman.
4.
Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra
sosial dan politik sebagai tesis.
5.
Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas
pewacanaan sebagai aktualitas berita yang fashionable.
6.
Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance,
fotografi, video, seni serat dan menerima seni kriya dan seni popular.
7.
Isu-isu yang diwacanakan seni rupa kontemporer misalnya : jender,
HAM, multikultural, budaya etnik, lingkungan hidup, buruh migran, diaspora, dan
lain-lain
C. Keunikan Gagasan dan Teknik Seni Kontemporer
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciotaan suatu karya. Gagasan/ide dalam
seni rupa merupakan buah pikaran untuk menciptakan suatu karya seni rupa.
Gagsan untuk membuat suatu karya akan tercetus bika disebabkan karena kebutuhan
jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa kontemporer adalah
selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas
seni rupa kontemporer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Unik (tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya)
2. Individual (bersifat pribadi atau perseorangan)
3. Universal (diperuntuk semua orang atau masyarakat luas)
4. Ekspresif (ungkapan perasaan atau curahan jiwa)
5. Survival
(berlangsung sepanjang zaman/abadi)
D. Aliran-Aliran Seni Rupa Kontemporer
Berikut ini adalah beberapa aliran dalam seni rupa kontemporer yaitu:
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Prancis pada tahun 1789,merupakan titik akhir dari dari
kekuasaan feodalisme di Prancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian
dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social,
tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam
memperturutkan panggilan hati masing-masing, di mana mereka berkarya bukan
karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja. Maka dengan
demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan
individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama
dalam seni rupa modern. Pada tahun 1784, David melakukan ’’sumpah Horatii”.
Lukisan ini menggambarkan Horatius, bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang
mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara
anak perempuannya menangis di sebelah kanan. Lukisan ini tidak digunakan untuk
kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat
atas tanggung jawabnya terhadap negara.
J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-klasik, dimana lukisan neo-klasik
bersifat rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat
klasik.
2. Aliran Romantisme
Aliran
romantisme merupakan pemberontakan terhadap aliran neo-klasik, dimana Jean
Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya
memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. Lukisan-lukisan
romantic cenderung menampilkan hal yang berhubungan dengan perasaan seseorang
Eksotik, kerinduan pada masa lalu. Digunakan untuk menggugah perasaan dari
penontonnya.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka
menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh realism yang
bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan,” tunjukanlah kepadaku malikat, maka
aku akan melukisnya”, artinya dia tidak akan melukis sesuatu yang tidak
ditunjukan kepadanya. Aliran realism selalu melukiskan apa saja yang
dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa adanidealisasi, distorsi atau
pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa
lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu
menampilkan kenyataan hidup yang pahit.
4. Aliran Naturalisme
Aliran naturalism adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan
segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam,
khusunya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan naturalism selalu bertemakan
keindahan alam dan isinya. Monet meruapakan salah satu tokoh pelukis
naturalism, tetapi terkadang lukisannya mendekati realisme. Meskipun lukisan
monet medekati realism, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbet
sebagai tokoh realisme.
Realisme Courbet bersifat sosialistik dengan moralitas cukup tinggi,
sedangkan realism Monet adalah ”seni untuk kepentingan seni, bukan untuk
apapun”. Para pelukis naturalism sering dijuluki sebagai pelukis
pemandangan.
5. Aliran Impresionisme
Apabila ada orang yang mendengar istilah impresionisme, maka asosia mereka
bias any tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak
kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran
impresionisme banyak di ilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam
lukisannya.
Seorang tokoh impresionisme dari Perancis bernama Piere Auguste Renoir
(1841-1919) sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun
tanpa busana. Lukisan impresionisme sangat dipengaruhi oleh keadaan
cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionisme baiasanya
tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak .
E. Apresiasi Karya Seni Kontemporer Indonesia
Karya seni rupa kontemporer Indonesia memiliki beragam bentuk, jenis dan
corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi yaitu seni lukis, grafik,
batik dan lain-lain. Adapun tiga dimensi yaitu seni patung, keramik, seni
instalasi, dan lain-lain. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman
Indonesia mampu menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi
jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa
di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya
komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya
para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian.
Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan
terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat
ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara
lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesa-pesan melalui hasil
karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi adapula yang
mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna
tertentu. Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1.
Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya
berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
2.
Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik
yang tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.
3.
Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu
karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan
kaidah-kaidah komposisi seni rupa.
Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa yaitu:
1. Deskriptif (paparan secara obyektif)
2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)
3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)
5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)
Berikut ini jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa
kontemporer di Indonesia (untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni
rupa)
Seni Lukis “Adik Kakak” karya Basuki Abdullah
Seni Patung karya Nyoman Nuarta
Seni Instalasi
Seni Grafis
Seni Kriya Tenun
F.
Estetika Timur
India merupakan negara dan bangsa yang memiliki pandangan seni (dan
estetika) yang berbeda dalam beberapa hal dengan bangsa Eropa. Sebagai contoh,
penggambaran patung di Barat (Eropa) yaitu pada jaman Yunani, merupakan bentuk
manusia ideal, atau mengutamakan keindahan bentuk. Di India patung tidak selalu
serupa dengan manusia biasa, misalnya Durga, Syiwa dengan empat kepala, dan
lain-lain. Padahal temanya yaitu penggambaran patung dewa. Perbedaan ini akan
lebih jelas, sebab seniman India harus mengikuti modus tertentu seperti yang diterangkan
di dalam "dyana" untuk menggambarkan macam-macam dewa Hindu atau
Budha. Dyana berarti meditasi, merupakan proses kejiwaan dari seseorang yang
berusaha untuk mengontrol pkiran dan memusatkan pada suatu soal tertentu yang
akhirnya akan membawanya pada semadi. Sifat-sifat visual dari gambaran di atas
(dalam semadi) kemudian di tulis dalamSilvasastra. Buku inilah yang menjadi
pedoman berkarya selanjutnya. Elemen yang penting dalam senirupa adalah intuisi
mental dan sesuatu hal yang dikonsepsikan dan personalitas seniman menyatu
dengan obyek. Inilah hasil meditasi (dyana). Seni bukan merupakan imitasi dari
alam. Teknik proporsi, perpektif, dsb diterangkan dalamVisudgarmottarapurna dan
Chitra Sutra. Dalam Chitra Sutra penggambaran yang penting adalah kontinyuitas
garis tepi yang harmonis, ekspresi, dan sikap yang molek. Di India juga
mementingkan sikap dan bentuk yang simbolistis (perlambangan).
Ada beberapa pendapat para ahli India di antaranya:
·
Keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan. Seni diolah melalui
proses kreatiff dari pikiran menuju pada penciptaan obyek yang dihasilkan oleh
getaran emosi. Inti keindahan adalah emosi (ini pendapat Joganatha).
·
Pendapat lain mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang memberikan
kesenangan tanpa rasa kegunaan.Yang menyebabkan rasa estetik adalah faktor luar
dan faktor dalam (pendapat Rabindranath Tagore). Ia juga menerangkan untuk
sebuah sajaknya,, bahwa ia tidak dapat menerangkan bekerjanya proses alamiah
yang misterius itu, tetapi seolah- olah terjadi dengan sendirinya.
Nampaknya ada sesuatu di atas kekuasaannya sendiri yang siap menuntun
impulsinya dalam suatu jalan sehingga memungkinkan memberi bentuk pada pandangan
intuisinya dari dalam. Jelaslah bahwa seniman yang menciptakan obyek keindahan
atau seni adalah didorong oleh potensi teologis.
Pembahasan keindahan menurut pandangan di Timur dilakukan berdasarkan
kebudayaan tertua yang dipandang paling mendominasi perkembangan peradaban Timur
di masa lalu. Ada tiga kebudayaan tertua dan membawa pengaruh luas terhadap
perkembangan kebudayaan, termasuk falsafah tentang keindahan di belahan bumi
bagian timur, yaitu Cina, Timur Tengah (Islam), dan India.
B A B I I I
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari isi pembahasan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Seni Kontemporer adalah salah satu cabang
seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian,
modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang
sama atau saat ini, jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh
aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.
2. Menurut
Yasraf Amir Piliang pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa
kini, jadi berkaitan dengan waktu.
3.
Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:
- Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga aksi politik.
- Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
- Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi berkembang s zaman.
- Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
- Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai aktualitas berita yang fashionable.
- Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat dan menerima seni kriya dan seni popular.
B. Saran
Adapun
saran-saran dari penyusun adalah sebagai berikut:
1.
Marilah kita mempelajari seni agar
menjadi sumber gagasan masyarakat untuk menghasilkan karya seni dan budaya yang
lebih beragam.
2.
Marilah kita menjadikan seni kontemporer
(seni yang berkembang seiring dengan kemajuan zaman) dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk memajukan karya seni di Indonesia .
DAFTAR
PUSTAKA
http//:psrpgsdstkippgritulungagung.blogspot.co.id
blog-senirupa.blogspot.com
rahmayatisiregar.wordpress.com
www.kaskus.co.id
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb.
Puji syukur kita
ucapkan kehadirat Alloh SWT atas rahmat dan kuasa-Nya. Solawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Serta kepada para sahabatnya dan kepada
seluruh umatnya.
Makalah mata kuliah Pendidikan Seni
Rupa Dan Kerajinan ini adalah makalah
yang berisi tentang penjelasan estetika kontemporer dan estetika timur yang kami susun lengkap. Terima kasih kepada
Bapak M. Reyhan Floeran, M.pd dosen STKIP PGRI TULUNGAGUNG yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah tentang estetika kontemporer dan estetika
timur ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Seni Rupa dan Kerajinan.
Namun
kami sebagai manusia yang
memiliki keterbatasan, tentu hasil makalah kami
ini tidak luput dari kekurangan. Dengan semangat kami senantiasa mengharapkan konstribusi
pemikiran Anda sehingga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga Alloh
meridai hasil karya kami.
Wasalammualaikum Wr.Wb
Tulungagung, 15
Oktober 2015
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang......................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................... 1
C.
Tujuan....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seni Kontemporer..................................... 2
B.
Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer................................ 3
C.
Keunikan Gagasan dan Teknik Seni Kontemporer..... 3
D.
Aliran-aliran Seni Rupa Kontemporer......................... 4
E.
Apresiasi Karya Seni Kontemporer Indonesia............ 6
F.
Estetika Timur............................................................. 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................. 11
B.
Saran .......................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar